Sabtu, 10 Januari 2015

WISATA BELANJA

Dilengkapi CCTV, Pasar Tradisional Selakau Percontohan di Kabupaten Sambas

Pedagang yang berjualan di pasar Selakau mengaku gembira dengan selesainya pembangunan pasar tradisional dan mulai resmi yang baru diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten Sambas, Selasa (28/1/2014). Satu di antara pedagang Pasar Selakau, Akiong, mengaku semakin bersemangat berjualan sembako di pasar itu. "Sekarang pasar kami lebih rapi, dan bersih. Tidak kumuh seperti dulu, becek dan pengap," kata Akiong kepada Tribunpontianak.co.id, Selasa (28/1/2014).
Sebelumnya, Akiong  menjadi pedagang mandiri, sudah puluhan tahun menjadi karyawan pedagang sembako di pasar tersebut. Dikatakannya, selain  tampilan pasar secara fisik lebih bersih, yang paling penting menurutnya, ketegasan Pemkab Sambas menerapkan sistem timbangan kepada semua pedagang. Dia mendukung program ditera pada setiap timbangan yang dimiliki oleh pedagang. 
"Dengan cara timbangan saat ini, jadi lebih baik. Tera ini supaya pedagang jujur. Karena dengan timbangan ditera setiap tahun, tidak merugikan masyarakat terutama pembeli yang percaya kepada kami. Malah kecurangan bisa dicegah karena ada CCTV," kata Akiong. 
Dari pantauan Tribun, fisik pasar berlantai keramik, terdapat televisi, CCTV di beberapa sudut kios, dan beberapa pedagang sembako, penjual ikan, sayuran menggelar dagangannya.

Perasaan senang juga diungkapkan oleh Ketua Pengurus Pasar Selakau, Helwani. Kepada Tribun, dia menuturkan, para pedagang dan pembeli di Kecamatan Selakau, terutama di sekitar pasar sudah lama mendambakan fisik pasar yang lebih baik seperti sekarang ini, dibanding sebelumnya. 
"Pasar seperti ini lah yang memang menjadi dambaan masyarakat. Sekarang lebih bersih, nyaman untuk berbelanja dan terjaga keamanannya," kata Helwani. 

Pasar Tradisional Kartiasa Resmi Dibuka

Pasar Tradisional Sambas di Desa Kartiasa Kec Sambas, Jum’at (7/3) resmi dibuka pengoperasiannya. Pasar dengan total luas kurang lebih 5.049 meter persegi itu, dibuka pengoperasiannya oleh Bupati Sambas, DR Hj Juliarti Dj Alwi MPH disaksikan Wakil Ketua DPRD, Kapolres Sambas, Ketua MUI, Ketua MABM, para Kadis dan Kepala Badan dan beberapa tokoh masyarakat dan agama. Masyarakat antusias menyambut pembukaan operasional pasar tradisional modern pertama kab sambas itu. Berbagai seni tari hiburan disuguhkan panitia pelaksana pembukaan operasional pasar tradisional tersebut. Seyogyanya, pasar tersebut dijadwalkan diresmikan Menteri Koordinator Perekonomian RI, hanya saja harus batal dikarenakan ada agenda kerja penting menteri di Jakarta. Kondisi tersebut dikemukakan Bupati Sambas saat memberikan sambutan dihadapan masyarakat yang telah hadir di lokasi Pasar.
Pasar tersebut terdiri dari kios 3 x 4 meter sebanyak 44 unit, los sayur 15 meja, los ikan 15 meja, los daging ayam 10 meja, kios daging sapi 5 kios, dan kantor pengelola, mushola, WC, Parkir, Taman dan Drainase, memakan dana pembangunan kurang lebih mencapai 7 miliar rupiah. Disebutkan Bupati, dana tersebut berasal dari Dana Tugas Pembantuan Kementerian Perdagangan RI. “Masih segar dalam ingatan kita pada hari jum’at yang sama tahun lalu tepatnya tanggal 14 juni 2013, Bapak Menteri datang ke lokasi ini untuk meletakkan batu pertama pembangunan pasar tradisional ini untuk meletakkan batu pertama pembangunan pasar tradisional kecamatan sambas. Masyarakat Kabupaten Sambas patut merasa bersyukur atas pembangunan ini,” ujar dia.
Sesuai aturan Menteri Perdagangan Nomor 48/M-DAG/PER/8/2013, pasar kartiasa itu lanjut dia harusnya tidak lagi pasar tradisional. Istilah pasar tradisional dan pasar modern telah diubah menjadi Pasar Rakyat, dan dikelola oleh pengelola pasar yang anggotanya dipilih para pedagang. Dituturkan Juliarti dalam sambutannya, ada sekitar 85 pedagang yang menempati pasar rakyat itu dengan beraneka ragam usaha. Mulai dari usaha kuliner, pakaian hingga sembako. Data Dinas Koperasi Usaha Mikro Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kab Sambas, diproyeksikan pada dua tahun pertama uang dipasar ini dapat mencapai 1 milyar rupiah perbulannya.
Bupati Optimis, pasar rakyat tersebut menjadi ikon baru pasar masyarakat sambas. Selain berbicara pasar rakyat di desa kartiasa, Juliarti juga membeberkan terkait pengembangan pasar di Kecamatan Selakau. Pasar rakyat di Kecamatan Selakau lanjut dia masuk sebagai pasar tertib ukur yang pencanangannya sebagai pasar terti ukur telah dijadwalkan Direktur Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen pada September 2014 nanti. “Pasar tersebut akan diusulkan ke Kementerian Perdagangan agar dapat menjadi pasar tertib ukur di tahun 2015. Sehingga masyarakat dapat lebih nyaman lagi berbelanja disini tanpa khawatir timbangannya dicurangi,” ungkap Bupati.
Juliarti berharap dengan kehadiran pasar rakyat di kartiasa ini, menjadi titik pertumbuhan ekonomi kab sambas yang baru, rakyat diminta dia senantiasa menjaga kebersihan dan keamanan pasar. Diyakini dia, jika pelebaran jalan ke perbatasan negara selesai, pasar tersebut diproyeksi menjadi tempat persinggahan bagi bis dan pendatang dari pontianak ke malaysia, dan sebaliknya. Karenanya dia minta, kebersihan mulai dari lingkungan hingga WC dan keamanan kenyamanan pengunjung harus terus dijaga. “Pasar yang megah tidak ada artinya jika kebersihan dan keamanannya tidak dijaga,” sebut Juliarti
.

0 komentar:

Posting Komentar